Tumbuhkan Perasaan bahwa Tuhan Menyeru Anda untuk Mengerjakan Qiyamul Lail
Tumbuhkan Perasaan bahwa Tuhan Menyeru Anda untuk Mengerjakan Qiyamul Lail
cuplikan : Bagian 2
Judul Buku : Bersujud di Keheningan Malam
111 Jalan Menumbuhkan Gairah Qiyamul Lail
Penerbit : Mitra Pustaka
Pengarang : Muhammad Shalih Ali Abdillah Ishaq
Salah satu faktor pendorong meningkatkan gairah mengerjakan Qiyamul Lail dan bermunajat kepada Nya adalah dengan menumbuhkan perasaan di dalam hati dan pikiran bahwa Allah menyeru dan memanggil untuk berdiri (qiyam) dan bermunajat di kegelapan malam.
"Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya). (Yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Qs. Al-Muzammil ayat 1-4)
Sa'd bin Hisyam bin Amir pernah berkata kepada Aisyah ra.: "Beritahu aku tentang ibadah malam Rasulullah saw." Aisyah menjawab: "Apakah engkau belum membaca surat 'Hai orang yang berselimut....(surat Muzammil di atas) ?" Aku berkata:"Sudah." Aisyah berkata:"Allah Azza wa Jalla telah memfardhukan (mewajibkan) Qiyamul Lail dengan pembukaan surat ini. Nabi saw. mengerjakannya selama satu tahun. Allah menahan penutup surat ini selama dua belas bulan berada di langit sampai akhirnya Allah menurunkan keringanan pada akhir surat ini, kemudian Qiyamul Lail menjadi sunnat, yang sebelumnya difardhukan." (Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Sahihnya)
"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji" (Qs. al Isra' ayat 79)
Berkaitan dengan ayat tersebut Sayyid Qutb mengatakan: ayat "mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji", seseorang mendapatkan tempat yang terpuji tersebut disebabkan karena ia mengerjakan shalat, mebaca Al Qur'an, dan tahajjud, juga karena hubungan yang terus menerus dengan Allah. Ini adalah media yang membawa seseorang mendapatkan tempat terpuji. Rasulullah saw. telah diperintahkan untuk mengerjakan shalat tahajjud dan membaca Al Quran agar beliau mendapatkan tempat yang terpuji, padahal beliau adalah orang yang sudah terpilih. Oleh karena itu, betapa hal ini lebih diperlukan bagi orang lain yang ingin mendapatkan tempat yang terpuji tersebut. Inilah jalan dan bekal perjalanan bagi orang yang ingin mendapatkan tempat terpuji. (Sayyid Qutb, Fi Dzilal Al Qur'an, VI:168)
<< Home